Toko Online Towerblank

Kamis, 12 Januari 2017

Musyawarah Pasal tentang Siwak



Pasal tentang Siwak (Ahad, 8 Jan 2017)

Pertanyaan:
1.    Bagaimana hukum bersiwak pada waktu Ashar bagi orang yang sedang berpuasa? (Syahrul)
2.        وهو في ثلاثة مواضعَ Kenapa lafadz مواضعَ dibaca Fathah? (Musthofa)
3.       Bagaimana ciri-ciri benda yang dapat digunakan untuk bersiwak? (Sofyan)
4.       Apa dampak positif dari orang yang menggunakan siwak? (Isro`)
5.       مستحبٌّ itu merupakan jenis kalimat apa? (Didin)

Hasil Musyawarah:
1.       Ketika matahari sudah geser dari tengah langit, maka hukum bersiwak bagi orang yang puasa adalah Makruh Tanzih, baik puasa wajib maupun sunnah. (Iqna’: 55)
فإنه حينئذ يكره تنزيها استعماله (للصائم) ولو نفلا.

2.       Karena lafadz مواضعَ dalam susunan tersebut, menjadi Mudhof Ilaih yang mana harus dibaca Jer. Adapun alamat Jernya adalah Fathah, karena مواضع termasuk Isim Ghoiru Munshorif yang telah memenuhi syarat wajib diberi alamat Fathah.
(+) Adapun syarat Isim Ghoiru Munshorif diberi alamat Fathah adalah jika isim tersebut tidak menjadi Mudhof atau tidak didahului Alif Lam Ma’rifat. (Nadzom Alfiyyah: bait no. 43)
وَجُرَّ بِالْفَتْحَةِ مَالَا يَنْصَرِفْ * مَالَمْ يُضَفْ أَوْ يَكُ بَعْدَ اَلْ رَدِفْ
3.       Benda yang bisa dipakai untuk bersiwakan adalah kain dan juga segala sesuatu yang kasar serta bisa menghilangkan kotoran. Yang lebih diutamakan adalah kayu gaharu dan kayu arok. (Kifayatul Ahyar: 18)
واعلم أنه يحصل الإستياك بخرقة وبكل خشن مزيل والعود أولى والأراك أولى.
(+) Adapun bersiwak dengan besi dan sejenisnya (logam) hukumnya makruh. (Iqna’: 56)
ويكره بالحديد و نحوه.
4.       Beberapa faedah  bersiwak adalah bisa membersihkan mulut, mendapat ridho dari Allah, memutihkan gigi, mengoptimalkan cita rasa, bisa meratakan permukaan gigi, merapatkan gusi, memperlambat penuan, menjernihkan rongga mulut, menambah kecerdasan, melipatgandakan pahala, mempermudah proses sakaratul maut, dan akan mengingatkan syahadat ketika menjelang mati. (Iqna’: 56)
من فوائد السواك أنه يطهر الفم ويرضي للرب ويبيض الأسنان ويطيب النكهة ويسوي الظهر ويسد اللثة ويبطئ الشيب ويصفي الخلقة ويذكي الفطنة ويضاعف الأجر ويسهل النزع كما مرّ ويذكر الشهادة عند الموت.
5.       مستحبٌّ termasuk kalimat Isim, karena terdapat salah satu dari 4 ciri Isim, yaitu bisa menerima tanwin. (lihat Matan Ajjurumiyyah)
(+) Adapun tanwin adalah nun mati yang terletak di akhir kata ketika diucapkan, namun tidak tampak ketika ditulis atau waqof. (Syarah Ajjurumiyyah Pegon: 4)

Daftar Pustaka

Iqna’: Syeikh Syamsuddin Asy-Syarbiny | Kifayatul Ahyar: Al-Imam Taqiyuddin Ad-Dimasqy | Nadzom Alfiyyah: Syeikh Ibnu Malik Al-Andalusy | Matan Ajjurumiyyah: Al-Imam Ibnu Ajjurum | Syarah Ajjurumiyyah Pegon: KH. Bisri Musthofa Rembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ash-Sholatiyyah

authorAssalamu'alaikum, ini adalah e-buletin "El-Makmur" yang dipublikasikan PP. Ash-Sholatiyyah Lasem, Rembang, Jateng, Indonesia. selamat membaca...
Learn More ?



LABEL

EDISI 1 (8) Lain-lain (7) RUPAWAN (4) BIMA (3) MUSA (3) Terjemah (3) SYAFA'AH (2) ANTRI (1) IKHLAS (1)