Pasal tentang Fardlunya Wudlu (15 januari 2017)
Pertanyaan:
1.
Bagi orang yang gundul, Bagaimana
cara mengusap sebagian rambut ketika berwudlu? (Qoyyim)
2.
والترتيب على ما ذكرْناه , susunan ذكرْناه berkedudukan sebagai apa? Jelaskan! (Syahrul)
3.
Bagi orang cacat yang tidak memiliki tangan utuh, bagaimanakah cara
membasuh tangannya tadi ketika berwudlu? (Faqih)
Jawaban:
1.
Yang dimaksud adalah mengusap sebagian kepala, jadi baik memiliki rambut
atau tidak. Caranya cukup mengusap sebagian
kulit kepala yang masih berada pada batas tumbuhnya rambut.
(ومسح بعض الرأس) الفرض الرابع: مسح بعض الرأس لقوله
تعلى "وامسحوا بروؤسكم" وليس المراد هنا مسح جميع الرأس لحديث المغيرة
رضي اللة عنة "أن النبي صلى الله عليه وسلم توضأ و مسح بناصيته وعلى عمامته و
على الخفين رواه مسلم ولأن من أمرّ يده على هامة اليتيم صح أن يقال مسح برأسه و
حينئذ فالواجب ما ينطلق عليه اسم المسح ولو بعض شعرة أوقدره من البشرة. (Kifayatul
Ahyar: 20)
(مسح بعض الرأس) بما يمرّ مسحا ولو لبعض بشرة
رأسه أو بعض شعرة ولو واحدة أو بعضها في حد الرأس بأن لايخرج بالمد عنه من جهة
نزوله (Iqna’: 62).
2. ذكرناه merupakan shilah dari isim maushul
berupa ما yang jatuh sebelumnya. Dan ذكرناه berupa jumlah fi’liyyah. Di dalam shilah harus ada dlomir
yang kembali ke isim maushul, dlomir ini biasa disebut dengan عائد. (Nadzom Alfiyyah, bait no. 96)
وكلها يلزم بعده صله # على ضمير لائق مشتمله
Adapun ذَكَرْنا dibaca sukun karena dia
adalah fi’il madli yang fa’ilnya berupa dlomir muttashil marfu’
yaitu
نا. Dlomir ini disebut Mutakallim
Ma’al Ghair. (Lihat Amtsilatut
Tashrifiyyah, Bab Tashrif Lughowy Fi’il Madli)
3.
Ada tiga kemungkinan dari kasus tersebut, yakni;
-
Jika sebagian tangan (yang wajid dibasuh ketika wudlu) itu terputus,
maka tetap wajib membasuh sisa tangan yang masih ada (hingga siku
tangan).
-
Jika yang putus itu sebagian dari siku tangan dengan deskripsi tulang
hasta telah lepas dan masih ada pangkal tulang lengan, maka pangkal tersebut wajib
dibasuh karena masih termasuk siku tangan.
-
Sedangkan jika yang terputus merupakan bagian tangan di atas siku
(bagian lengan), maka sunnah membasuh sebagian lengannya. (Iqna’: 61)
فإن قطع
بعض ما يجب غسله من اليدين وجب غسل ما بقي منه لأن الميسور لا يسقط بالمعسور
ولقوله صلى الله عليه وسلّم: "إذا أمر
تكم بأمر فأتوا ما استطعتم" أو قطع من مرفقيه بأن سلّ عظم الذراع وبقي
العظمان المسميان برأس العضد, فيجب غسل رأس عظم العضد لأنه من المرفق, أو قطع من
فوق المرفق ندب غسل باقى عضده.
Daftar Pustaka
Iqna’: Syeikh Syamsuddin Asy-Syarbiny, Kifayatul Ahyar: Al-Imam
Taqiyuddin Ad-Dimasqy, Nadzom Alfiyyah: Syeikh Ibnu Malik Al-Andalusy, Amtsilatut
Tashrifiyyah: Syeikh Ma’shum bin Ali Jombang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar